Stabil di Tahun 2025, Ini Daftar Harga Terbaru Murai Batu dari Trotol hingga Gacoan

  


Kediri, detik24jam.online   – Murai Batu tetap mempertahankan predikatnya sebagai burung kicau paling diminati sepanjang 2025. Kombinasi antara gaya tempur agresif dan suara nyaring penuh variasi membuatnya terus jadi favorit para penghobi. Meski pasarnya kompetitif, harga Murai Batu di tahun ini cenderung stabil, baik untuk keperluan harian, ternak, maupun kontes.

Bagi pemula yang ingin belajar memelihara sejak dini, Murai Batu trotol (usia 3–6 bulan) bisa jadi opsi ekonomis. Harganya berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp650 ribuan. Namun, jenis kelaminnya biasanya belum bisa dipastikan saat usia ini.

Sementara itu, Murai semi-gacor—yakni burung jantan muda usia 6 bulan ke atas yang mulai rajin berbunyi—dibanderol dengan harga antara Rp800 ribu sampai Rp1,2 juta tergantung kualitas suara dan asal-usulnya. Cocok bagi penghobi yang ingin melatih burungnya menjadi gacoan.

Untuk kalangan profesional atau penghobi lomba, tersedia Murai Batu lapangan yang telah teruji tampil di tengah keramaian dan memiliki mental tempur. Harganya berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta. Bahkan ada pula Murai edisi spesial kontes, yang berasal dari indukan juara dan memiliki materi isian eksklusif. Tak tanggung-tanggung, harganya bisa menyentuh angka Rp3 juta sampai Rp5 juta per ekor.

Selain untuk lomba, Murai Batu juga laris sebagai indukan ternak. Indukan usia 8 bulan ke atas dijual dengan harga mulai Rp1 juta hingga Rp3 juta, tergantung kondisi fisik dan performa reproduksinya. Bagi peternak pemula dengan modal terbatas, memelihara sepasang trotolan dan menjodohkannya sendiri bisa menjadi solusi hemat asalkan telaten.

Perlu dicatat, faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, asal daerah, kualitas suara, dan kredibilitas breeder sangat mempengaruhi harga Murai Batu. Contohnya, Murai Medan dikenal memiliki karakter suara istimewa dan gaya tarung khas, sehingga harganya kerap lebih tinggi dibanding jenis lain seperti Murai Aceh, Nias, atau Borneo.

Selain asal-usul, kondisi kesehatan burung juga tak kalah penting. Burung aktif, lincah, dan bebas penyakit jelas lebih mahal dibanding burung lesu atau bermasalah. Hindari tergoda harga murah yang ternyata menyembunyikan masalah kesehatan, seperti kutuan atau cacat fisik.

Tips buat pemula: sebelum membeli, sebaiknya minta penjual memutar rekaman suara atau memperlihatkan langsung aksi burung. Tanyakan pula riwayat perawatan, jenis pakan, dan usia pastinya.

Lalu, lebih baik beli Murai murah dulu atau langsung burung siap kontes? Itu tergantung tujuan kamu. Kalau sekadar untuk hobi dan belajar, memulai dari harga terjangkau sudah cukup. Namun, jika ingin terjun langsung ke dunia lomba, siapkan dana ekstra untuk burung berkualitas tinggi.

Meskipun harga Murai Batu bisa naik turun tergantung musim, tren, dan ketersediaan di peternak, pemahaman mendalam soal pasar dan perawatan akan membantu kamu mendapatkan burung terbaik sesuai kebutuhan.(red.al)

0 Komentar