KEDIRI, detik24jam.online– Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan oleh gebrakan segar dari trio komika GJLS—Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Ananta Rispo—lewat film berjudul "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu". Film bergenre komedi ini langsung mencuri perhatian publik dan berhasil mengumpulkan 223.950 penonton hanya dalam tiga hari penayangan.
Disutradarai oleh Monty Tiwa, film ini merupakan adaptasi dari gaya khas GJLS yang dikenal lewat podcast dan YouTube mereka—absurd, jujur, dan dekat dengan realita generasi muda saat ini. Dalam dua hari pertama saja, film ini sudah meraih 141.229 penonton, dan naik drastis di hari ketiga.
“Film ini bukan cuma lucu, tapi juga bikin mikir tentang hubungan dalam keluarga,” ujar salah satu penonton di Kediri, usai menyaksikan film tersebut.
Sinopsis: Komedi, Keluarga, dan Kejutan Warisan
Film ini menceritakan tiga bersaudara—Rigen, Hifdzi, dan Rispo—yang meski sudah dewasa, masih tinggal di rumah kost milik ayah mereka, Tyo (diperankan Bucek Depp). Sejak kematian sang ibu, kehidupan keluarga ini jadi berantakan.
Ketiganya menghadapi masalah masing-masing. Rigen, seorang pawang hujan, terseret kasus kehilangan mobil milik EO tempat ia bekerja. Hifdzi, MC dangdut, sedang berjuang menikahi kekasihnya yang sedang hamil. Sedangkan Rispo kecanduan judi online dan terjerat utang pinjaman online.
Di tengah kekacauan tersebut, sang ayah justru berencana menikahi Feni, SPG muda yang tinggal di kost. Lebih mengejutkan lagi, Tyo berniat mewariskan rumah kost kepada Feni. Tak terima, ketiga anaknya mencoba menggagalkan pernikahan itu.
Namun, muncul tokoh baru bernama Sumi (diperankan Luna Maya), teman lama sang ayah yang ternyata punya niat jahat: mencuri sertifikat rumah kost milik Tyo.
Situasi semakin rumit, dan trio GJLS pun harus menyusun strategi untuk menyelamatkan satu-satunya aset keluarga mereka.
Kocak tapi Relevan
"GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" bukan hanya menghadirkan tawa, tapi juga menyuguhkan dinamika keluarga yang hangat namun rumit. Konflik ayah-anak, perebutan warisan, hingga kisah cinta yang berantakan dibungkus dalam gaya komedi khas GJLS yang nyeleneh dan segar.
Film ini membuktikan bahwa karya lokal dengan pendekatan absurd pun bisa sukses besar di pasar nasional.
Jadi, sudah siap tertawa sekaligus tersentuh? Saksikan GJLS: Ibuku Ibu-Ibu di bioskop terdekat dan rasakan sendiri kekonyolan dan kehangatannya. (red:a)
0 Komentar