Pacitan, detik24jam.online – Tiwul, panganan tradisional berbahan dasar singkong yang dulu lekat dengan kesan sederhana dan ndeso, kini hadir dalam format yang jauh lebih modern. Inovasi itu datang dari sepasang suami istri asal Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, yakni Srini (43) dan Saiful (48). Berkat tangan kreatif mereka, tiwul instan kini tak hanya digemari di kampung halaman, tetapi juga telah merambah pasar luar Pulau Jawa.
Dengan konsep kemasan yang praktis dan daya simpan lama, tiwul buatan Srini dan Saiful menjawab kebutuhan masyarakat urban yang menginginkan makanan tradisional tanpa repot. Produk mereka bahkan kini bisa ditemukan di beberapa toko oleh-oleh khas daerah dan platform penjualan daring.
“Awalnya kami hanya menjual di pasar lokal, tapi banyak pelanggan dari luar kota yang minta dikirim. Dari situ kami mulai serius menata bisnisnya,” ujar Srini.
Tak hanya mempertahankan cita rasa khas, pasangan ini juga memastikan produk mereka aman dan higienis, bahkan sudah mengurus sertifikasi dari dinas terkait agar bisa menembus pasar yang lebih luas.
Usaha rumahan ini tak hanya memberikan penghasilan bagi keluarga mereka, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Proses produksi dilakukan secara manual dengan tetap menjaga standar kualitas.
Kini, tiwul instan mereka menjadi simbol bahwa makanan tradisional pun bisa naik kelas dan bersaing secara komersial. Dengan semakin banyaknya permintaan dari luar Jawa, Srini dan Saiful berharap produk mereka bisa menjadi ikon baru dari Pacitan.(red.R)
0 Komentar