Islamabad, detik24jam.online - Cuaca buruk menyelimuti Pakistan yang berdampak pada tewasnya 41 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 28 orang di antaranya tewas tersambar petir saat hujan lebat mengguyur.
Seperti dilansir AFP, Selasa (16/4/2024), Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan (NDMA) telah memperingatkan bahaya tanah longsor dan banjir bandang karena hujan lebat yang diperkirakan akan terus mengguyur dalam beberapa hari ke depan.
Provinsi Punjab, yang merupakan provinsi terbesar dan terpadat di Pakistan, melaporkan angka kematian tertinggi, yakni dengan 21 orang tewas tersambar petir antara Jumat (12/4) hingga Minggu (14/4) waktu setempat.
"Saya telah meminta NDMA untuk berkoordinasi dengan provinsi-provinsi setempat ... dan agar NDMA menyediakan barang-barang bantuan ke area-area yang mengalami kerusakan," ucap Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif dalam pernyataan pada Senin (15/4) waktu setempat.
Masyarakat yang tinggal di area-area pedesaan dan terbuka lebih berisiko tersambar petir saat badai melanda.
Sedikitnya delapan orang tewas di Provinsi Balochistan, termasuk tujuh orang di antaranya yang tersambar petir. Sebanyak 25 distrik di provinsi tersebut diguyur hujan dan beberapa area terendam banjir.
Sekolah-sekolah di provinsi itu telah diperintahkan untuk meliburkan aktivitas belajar-mengajar pada Senin (15/4) dan Selasa (16/4) waktu setempat. Langkah ini menunda kembalinya para siswa ke sekolah setelah liburan Idul Fitri pada akhir bulan suci Ramadan.
Di Provinsi Sindh, sedikitnya empat orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan lalu lintas yang masih berkaitan dengan ruas jalanan yang digenangi banjir.
Delapan orang lainnya, termasuk empat anak-anak, tewas di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa ketika rumah-rumah ambruk akibat hujan lebat.
Ketua Partai Rakyat Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari, saat berbicara kepada media lokal menyalahkan perubahan iklim sebagai penyebab meningkatnya insiden tersambar petir.
Pakistan semakin rentan terhadap pola cuaca yang tidak bisa diprediksi, serta hujan monsun yang seringkali memicu kerusakan dan biasanya terjadi pada bulan Juli. (red.W)
0 Komentar