Pemilik warung sekaligus kios rokok Aminah (62) di Jalan Karel Sadsuitubun, Kecamatan Sukun, Kota Malang membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan kejadian itu dialami pada Selasa (26/3) sekitar pukul 11.30 WIB.
Bermula saat ada seorang pria dengan ciri-ciri tinggi sekitar 160 sentimeter, memakai helm, dan memakai jaket kain warna coklat membeli satu bungkus rokok Gudang Garam Surya isi 12. Waktu itu, pelaku membayar dengan uang pecahan Rp 100 ribu.
"Saya bilang harga rokoknya Rp 26 ribu. Terus orang ini membayar pakai uang Rp 100 ribu. Saat itu saya bilang kok uangnya baru sekali. Tapi orang itu hanya diam saja tidak merespons," ujar Aminah, Kamis (28/3/2024).
Ketika menerima uang pecahan Rp 100 ribu tersebut, Aminah mengaku sempat curiga. Sebab, ketika dilihat uang tersebut warnanya pudar tidak seperti pada umumnya.
"Tapi saat itu, pelaku terlihat seperti terburu-buru, sehingga saya langsung memberikan kembalian Rp 74 ribu. Terus pria tersebut langsung putar balik dan mengarah kembali ke perempatan Gadang," ungkapnya.
Setelah pelaku pergi, Aminah merasa ada yang janggal dan mencoba memeriksa secara detail uang tersebut. Ketika dia pegang bagian angka nominalnya, ternyata tintanya luntur.
"Karena luntur gitu, uangnya saya tunjukkan ke sopir angkutan umum, untuk lebih memastikan. Dan ternyata benar, uang yang saya terima dari pelaku, ternyata uang palsu," tuturnya.
Kasus itu pun kemudian diceritakan kepada keluarganya. Anak Aminah yang mengetahui cerita ibunya langsung memposting kejadian itu ke media sosial. Petugas kepolisian yang mendapatkan informasi tersebut langsung menemui korban untuk menindaklanjutinya.
"Hari itu juga, sekitar pukul 15.00 WIB datang anggota polisi. Barang bukti uang palsunya dibawa dan diamankan," terangnya.
Kapolsek Sukun AKP Yoyok Ucuk Suyono membenarkan, setelah mendapatkan informasi itu petugas langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
"Iya, memang benar. Sampai saat ini, kami masih melaksanakan penyelidikan," singkatnya.(red.sa)
Bermula saat ada seorang pria dengan ciri-ciri tinggi sekitar 160 sentimeter, memakai helm, dan memakai jaket kain warna coklat membeli satu bungkus rokok Gudang Garam Surya isi 12. Waktu itu, pelaku membayar dengan uang pecahan Rp 100 ribu.
"Saya bilang harga rokoknya Rp 26 ribu. Terus orang ini membayar pakai uang Rp 100 ribu. Saat itu saya bilang kok uangnya baru sekali. Tapi orang itu hanya diam saja tidak merespons," ujar Aminah, Kamis (28/3/2024).
Ketika menerima uang pecahan Rp 100 ribu tersebut, Aminah mengaku sempat curiga. Sebab, ketika dilihat uang tersebut warnanya pudar tidak seperti pada umumnya.
"Tapi saat itu, pelaku terlihat seperti terburu-buru, sehingga saya langsung memberikan kembalian Rp 74 ribu. Terus pria tersebut langsung putar balik dan mengarah kembali ke perempatan Gadang," ungkapnya.
Setelah pelaku pergi, Aminah merasa ada yang janggal dan mencoba memeriksa secara detail uang tersebut. Ketika dia pegang bagian angka nominalnya, ternyata tintanya luntur.
"Karena luntur gitu, uangnya saya tunjukkan ke sopir angkutan umum, untuk lebih memastikan. Dan ternyata benar, uang yang saya terima dari pelaku, ternyata uang palsu," tuturnya.
Kasus itu pun kemudian diceritakan kepada keluarganya. Anak Aminah yang mengetahui cerita ibunya langsung memposting kejadian itu ke media sosial. Petugas kepolisian yang mendapatkan informasi tersebut langsung menemui korban untuk menindaklanjutinya.
"Hari itu juga, sekitar pukul 15.00 WIB datang anggota polisi. Barang bukti uang palsunya dibawa dan diamankan," terangnya.
Kapolsek Sukun AKP Yoyok Ucuk Suyono membenarkan, setelah mendapatkan informasi itu petugas langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
"Iya, memang benar. Sampai saat ini, kami masih melaksanakan penyelidikan," singkatnya.(red.sa)
0 Komentar