Jokowi Tinjau Banjir Demak: Problem dari Pembalakan Liar, Alih Fungsi Lahan

 


Demak, detik24jam.online  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengunjungi warga korban banjir Demak. Jokowi menyebut banjir Demak karena curah hujan tinggi dan imbas pembalakan liar.

"Ya memang ini karena hujannya sangat ekstrem. Hujan ekstrem itu 150 milimeter, di sini sudah 238 millimeter, sangat ekstrem sekali, sehingga tanggul yang ada tidak muat dan (air) menggerus, dan jebol tanggulnya," kata Jokowi kepada wartawan di SMK Ganesha, Kecamatan Gajah, Demak, Jumat (23/3/2024).

"Tetapi tadi malem, yang lebar itu, jebol 16 meter, tadi malam jam 01.00 WIB sudah tertutup. Selesai dikerjakan selama empat hari berturut-turut siang malam," sambung Jokowi.

Jokowi juga menyebut teknologi modifikasi cuaca (TMC) dapat mengurangi curah hujan di Demak.

"Dan yang kita harapkan yang kedua, awan di atas juga telah dilakukan TMC, sehingga bisa digeser ke arah laut. Ini juga yang sangat mengurangi hujan yang ada di Kabupaten Demak dan sekitarnya," ujar Jokowi.

"Ini (banjir) udah turun yang dari dua meter, saya tadi mendapatkan laporan hampir semuanya sudah setengah meter, 50 cm. Tetapi apapun itu tetap mengganggu aktivitas warga, sehingga nanti kita akan lakukan pemompaan," imbuhnya.

Menanggapi soal sedimentasi sungai, Jokowi mengatakan problem tersebut bermula dari hulu.

"Semua sungai, semua waduk itu problemnya selalu sedimentasi. Kenapa itu terjadi? Karena juga tidak dihambat di hulunya, tanaman-tanaman yang banyak, banyak ditebang. Problemnya semuanya di situ, kalau nggak terjadi banjir bandang ya banjir," ucap Jokowi.

Jokowi juga menyoroti soal pembalakan liar hingga alih fungsi lahan yang harus dicegah.

"Salah satunya pembalakan, alih fungsi lahan yang seperti itu yang menyebabkan kejadian apa, dan ini tidak di negara kita, semua problem. Semua problem itu berasal dari pembalakan liar, alih fungsi lahan, yang memang itu harus dicegah," sambungnya.

Untuk penanganan jangka panjang agar banjir tidak terulang, Jokowi menyarankan Pemda Demak gencar melakukan penghijauan.

"Saya kira Pemda itu penanaman kembali, penghutanan kembali, pengalihan lahan itu memang harus setop," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan pemerintah akan mendata bangunan rumah dan sekolah yang rusak akibat banjir untuk mendapatkan bantuan.

"Nanti Kementerian PUPR biar dicek di lapangan, dengan BNPB ya, termasuk yang tanamannya yang rusak nanti akan diberi bibit lagi dari kementerian pertanian," pungkasnya. (red.j)

0 Komentar