
Bojonegoro, detik24jam.online - PT Pertamina EP Cepu (PEPC), Zona 12, Subholding Upstream Pertamina selaku operator lapangan pengembangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) melakukan pendampingan terhadap kader posyandu sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah menciptakan masyarakat mandiri dan ekonomi produktif.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat kegiatan ekonomi produktif dengan melaksanakan pelatihan produksi olahan makanan sehat dan pemasaran dengan tajuk “Pos Gizi Mandiri” bagi warga sekitar. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Program Pos Gizi Mandiri merupakan bagian dari Program Posyandu Tangguh Mandiri yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat rentan. Hingga saat ini, program ini telah berhasil meningkatkan status 15 Posyandu, kapasitas 76 kader posyandu, serta menciptakan 15 unit usaha ekonomi produktif berbasis kader posyandu. Tidak kurang dari 650 balita juga mendapatkan pendampingan pertumbuhan dan perkembangan.
Produk ekonomi produktif yang dihasilkan meliputi berbagai olahan makanan seperti kue kering, aneka olahan daun bayam, keripik pisang, ketela, singkong, dan beragam olahan hasil pertanian lainnya.
Senior Manager Relations PEPC Regional Indonesia Timur, Fitri Erika, menjelaskan bahwa pelatihan literasi digital bertujuan untuk membekali para ibu-ibu dengan kemampuan berdagang secara online di marketplace. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat menciptakan usaha ekonomi produktif berbasis kader Posyandu yang dapat menopang kemandirian Posyandu.
“Di era sekarang yang tanpa batas, produk dari Bojonegoro dapat dijual secara online kepada pelanggan di luar wilayah. Kami berusaha untuk menciptakan peluang baru guna memajukan usaha ini. Hal ini juga akan membuat para kader Posyandu lebih produktif dan adaptif menghadapi perubahan pola pemasaran saat ini,” jelasnya.
Pelatihan ini diikuti oleh para kader Posyandu dari beberapa desa di sekitar wilayah operasi. Salah satu peserta, Indra (28) dari Desa Pelem, Purwosari, merasa bersyukur karena dia dan kelompoknya mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan pemasaran digital ini. Sebelumnya, Indra merantau di luar kota, namun sekarang dia merasa mantap untuk menekuni usaha dari desa berkat peluang yang terbuka melalui pemasaran digital.
“Terima kasih PEPC telah memberikan kesempatan untuk menambah ilmu. Dengan kemajuan teknologi saat ini, produk kita bisa dijual di luar desa,” ungkapnya.
Melalui program pengembangan masyarakat (PPM) yang telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas sebagai regulator industri hulu migas, PEPC JTB berusaha mendorong peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar wilayah operasi.
Pelatihan Pos Gizi Mandiri ini merupakan kelanjutan dari program Posyandu Mandiri yang berada dalam kerangka besar program Sehat Anak dan Ibu Tercinta (Sehati). Program ini mendorong pendampingan setiap Posyandu dalam mendirikan unit usaha guna mendukung terpenuhinya gizi anak dan ibu hamil. (red.ika)
0 Komentar