Malang, detik24jam.online - UIN Malang mengadakan acara studi peningkatan pemuda internasional bertajuk Humaniora International Youth-Enhancing Study (I-Yes) 2023. Acara ini dimulai di sejak 6 hingga 12 Agustus 2023. Ada 10 negara yang mengikuti acara, yaitu Zimbabwe, Pakistan, Sudan, Afghanistan, Uganda, Singapura, Kyrgyz Republic, Bangladesh, Yaman, dan Nigeria.
Tema yang diusung dalam Humaniora I-Yes 2023 adalah “Globalizing the Local, Localizing the Global”. Peserta berbagai negara tersebut dipertemukan untuk menjelajahi aneka ragam budaya dan bahasa serta memperdalam pemahaman tentang perspektif inklusif.
Wakil Rektor 1 UIN Malang, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. menjelaskan, tema Humaniora I-YES 2023 ini sejalan dengan amanat Kementerian Agama. Amanat tersebut perihal Institusi Pendidikan Tinggi Islam harus menjadi lembaga yang menjunjung tinggi toleransi, inklusifitas, saling menghargai, kesetaraan dan keadilan untuk semua.
“Humaniora I-YES merupakan salah satu kegiatan internasional yang dilaksanakan oleh fakultas Humaniora dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berwawasan global. Program ini merupakan bentuk langsung dari pendidikan dimana proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan akademik dan sosial budaya. Pengalaman ini merupakan aset penting untuk menciptakan dunia lebih baik,” kata Prof Umi mewakili Rektor UIN Malang yang sedang melakukan ibadah Umroh.
Sementara itu, Dr. M. Faisol, Dekan Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang, mengungkapkan bahwa program Humaniora I-Yes ini dirancang dalam bentuk studi intensif selama satu minggu dengan mengundang mahasiswa seluruh dunia sebagai partisipan. Proses pembelajaran berlangsung melalui sesi kelas, interaksi sosial budaya langsung, dan kunjungan budaya.
“I-Yes ini merupakan kolaborasi penting upaya Fakultas Humaniora untuk membangun jejaring antara sivitas akademika Humaniora dengan mahasiswa luar negeri di berbagai belahan dunia,” kata Faisol saat pembukaan di Home Theater Lantai 3 UIN Malang, Senin (7/8/2023).
Menurutnya, era digital telah mengubah gaya hidup konvensional jadi serba digital, bahkan aktifitas apapun tidak terlepas dari digital. I-Yes ini sebagai upaya untuk menduniakan budaya lokal.
“Kami berharap acara ini menjadi media untuk mengantarkan para sivitas akademika dalam menjalin jejaring di dunia internasional. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pendidikan internasional yang bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki wawasan global,” lanjutnya.
Tahun ini terdapat mahasiswa dari sepuluh negara yang berpartisipasi dalam program ini. Mereka akan berinteraksi dengan mahasiswa lokal di kampus UIN Malang. Kegiatan ini menawarkan pengalaman belajar dengan kegiatan akademik dan sosial budaya.
“Kami harap melalui Humaniora I-Yes ini diharapkan dapat memperkuat posisi Fakultas Humaniora UIN Malang di kancah internasional dengan mendekatkan mahasiswa asing dengan mahasiswa kita, sehingga bisa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan,” ujar Dekan Fakultas Humaniora tersebut.
Menurutnya, agenda internasional memberi kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan global dan membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berwawasan luas. “Dengan semangat yang kuat untuk jaringan budaya internasional, program ini kami harap akan memberi dampak positif untuk peserta dan menjadi langkah maju menuju pendidikan berkualitas dan berdaya saing global,” katanya mengakhiri penyampaian. (red.ika)
0 Komentar