Surabaya, detik24jam.online - Indonesia dikabarkan menjadi tempat ditemukannya Covid-19 yang paling cepat bermutasi di dunia. Varian baru ini memiliki 113 mutasi. Lebih banyak ketimbang omicron yang hanya 50 mutasi.
Hasil temuan tersebut dikatakan salah satu media asing bahwa varian di Indonesia ini merupakan jenis dari varian Delta, dan ditemukan setelah melakukan uji swab terhadap salah satu pasien di Jakarta.
Menanggapi itu, Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Windhu Purnomo mengaku belum bisa berkomentar banyak atas temuan itu. Hanya saja, dari surveilans genomik terakhir, Indonesia masih didominasi omicron.
“Jadi, laporan yang mengatakan bahwa muncul varian delta dengan sub varian barunya itu saya belum lihat, jadi tidak bisa berkomentar,” ujar Windhu kepada beritajatim.com, ditulis Sabtu (5/8/2023).
Hanya saja, Windhu memberikan dua poin penting dari hasil temuan tersebut. Pertama, surveilans genomik di Indonesia semakin baik. Artinya, itu menunjukkan bahwa kemampuan deteksi di Indonesia makin baik.
“Kalau kita nggak punya laboratorium, kita nggak nemu apa-apa. Seakan-akan di Indonesia nggak ada mutasi apapun. Jadi, jangan menganggap ketemu (mutasi, red) banyak berarti jelek, tidak,” tuturnya.
Kedua, kendati dilaporkan telah muncul hasil-hasil mutasi Covid-19, namun di Indonesia tidak ditemui adanya peningkatan hospitalisasi dan mortalitas. Sehingga, masyarakat diimbau agar tak khawatir atas temuan itu.
“Sampai sekarang ini tidak ada peningkatan kasus sama sekali di rumah sakit-rumah sakit. Apalagi mortalitas, kematian, tidak ada penambahan apa-apa. Jadi nggak usah khawatir,” ungkap Windhu.
Ia mencontohkan, misalnya saja influenza. Varian dan sub varian virus ini pun terus bermunculan. Tapi, selama tidak membuat orang sakit dengan gejala sedang maupun berat sehingga masuk rumah sakit, itu tak menjadi masalah.
“Kita nggak usah terlalu khawatir dengan keadaan sekarang. Yang penting tidak membuat wabah. Keberadaanny akan tetap ada dan akan selalu mutasi,” beber Windhu.
Oleh sebab itu, vaksinasi menjadi penting untuk melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Vaksinasi juga bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan maupun kematian akibat Covid-19.
“Yang belum vaksin, silahkan melakukan vaksinasi mumpung belum berbayar, terutama yang lansia. Silahkan melanjutkan vaksinasi sampai booster kedua di puskesmas-puskesmas terdekat,” tandas Windhu. (red.ika)
0 Komentar