Dihina Rocky, Gus Fawait: Jokowi Makin Disayang Rakyat

  



Surabaya, detik24jam.online -  Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), Muhammad Fawait (Gus Fawait) ikut buka suara terkait ucapan Rocky Gerung yang bernada menghina Presiden RI Jokowi.

“Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai budaya ketimuran, bangsa yang mempunyai ideologi Pancasila. Dimana dalam Pancasila itu jelas, sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,” tegasnya, Jumat (4/8/2023).

“Artinya, kita adalah bangsa yang beragama, bangsa yang berbudaya, bangsa yang memiliki sopan santun. Maka saya berharap bahwa Bangsa Indonesia, yang sebentar lagi akan menghadapi bonus demografi 2045, maka kita perlu menyiapkan generasi-generasi bangsa yang berkualitas,” imbuhnya.

Gus Fawait yang juga Bendahara PW GP Ansor Jatim ini melanjutkan, meski demikian berkualitas saja tidak cukup. Sebab, yang utama adalah yang berakhlak. Bagaimana negara-negara maju seperti Jepang, yang pertama kali diajarkan adalah budi pekerti, tertib, menghormati sesama, dan menghormati yang lebih tua.

Lanjutnya, apalagi Bangsa Indonesia, yang mayoritas adalah umat beragama, yang mempunyai idelogi Pancasila.

“Bahkan, kami orang pesantren selalu diajarkan bahwa sebelum kami belajar yang lain, kami diajarkan budi pekerti,” terangnya.

Oleh karena itu, Gus Fawait berharap kepada semua pihak memberikan contoh yang baik kepada anak-anak muda, kepada generasi penerus bangsa kita.

“Karena kita tahu bahwa, generasi penerus bangsa inilah yang akan melanjutkan perjuangan, pembangunan Republik Indonesia. Apalagi di momentum Hari Kemerdekaan, para pejuang Bangsa Indonesia ini dulu memberikan teladan, memberikan contoh, patriotisme untuk membela negara,” ujarnya.

Gus Fawait mengungkapkan, hari ini masyarakat harus memiliki jiwa patriotisme untuk mengisi kemerdekaan.

“Maka statement dari seorang tokoh akademisi yang mencaci maki presiden, saya jujur atas nama Laskar Sholawat Nusantara sangat menyayangkan, dan mudah-mudahan itu tidak terjadi di lain waktu. Karena saya pikir kita harus memberikan budaya yang santun, yang baik kepada generasi penerus bangsa kita, apalagi sebentar lagi ada pesta demokrasi. Namanya pesta itu harus bersenang-senang,” tutur Gus Fawait.

Menurutnya, mengkritisi kinerja adalah sah-sah saja. “Tapi jangan sampai mencaci maki pribadi, fisik, lebih kepada individualisme, apalagi kepada presiden kita. Bagaimanapun juga, Presiden Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia yang sah. Beliau adalah simbol negara. Kalaupun ada orang yang mau mengkritik kinerjanya, kita persilahkan. Tetapi jangan sampai mengkritik yang mencaci maki, dan bukan kritik yang membangun,” katanya.

Gus Fawait menganggap, hal itu akan memberikan budaya yang tidak baik kepada anak bangsa ke depannya Terlebih jika masalah ini sampai membuat kegaduhan, tentu akan disayangkan.

“Kita tahu Indonesia baru pulih ekonominya setelah pandemi Covid-19. Kita perlu kestabilan suasana di Indonesia. Stabilitas politik, akan berpengaruh juga pada kestabilan ekonomi, dan ujung-ujungnya akan berpengaruh pada iklim investasi di Indonesia. Maka, saya menyayangkan statement seorang tokoh akademisi yang baru-baru ini mencaci maki. Dan, semoga itu tidak terjadi lagi di kemudian hari,” pungkasnya. (red.ika)

0 Komentar