Jember, detik24jam.online - Aksi kelompok dancer profesional asal Jepang, Kadokawa Dreams, dalam Artwear Carnival di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (4/8/2023) malam, bikin Bupati Hendy Siswanto berdebar.
Kadokawa Dreams yang baru-baru ini memenangi kompetisi liga dance di Jepang tampil rancak sebagai bintang tamu. Beberapa kali mereka membuat gerakan yang membuat ratusan penonton bertepuk tangan. Bupati Hendy pun tertegun melihat aksi tujuh orang penari modern tersebut.
“Saya sampai tidak sempat ambil gambar videonya. Saya ikut deg-degan waktu lihat salah satu dari mereka lompat tinggi. Takut jatuh,” kata Hendy, tertawa.
Usai aksi tari itu, Hendy dan para penonton JFC di tribun kehormatan memberikan tepuk tangan sambil berdiri. Para personel Kadokawa Dreams melambaikan tangan dan beberapa kali membungkukkan badan. Beberapa saat kemudian mereka menghadiahi Hendy sebuah kaos dengan tanda tangan seluruh personel.
Artwear Carnival adalah bagian dari Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar 4 – 6 Agustus 2023. Wakil Ketua Yayasan JFC David Susilo mengatakan, artwear carnival diikuti 175 model atau talenta. Mereka akan memperagakan busana berbahan kain batik, sutra, maupun kain lainnya. “Artwear ini diferensiasi bersifat ekonomi kreatif,” katanya.
Artwear menampilkan desain pakaian karnaval namun tetap bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari atau kasual yang didesain oleh empat desainer lokal Jember, dua desainer nasional, dan seorang desainer asal Jepang yakni Erika. “Mereka dibebaskan berekspresi dengan tetap mengacu pada warna yang kita tentukan, mengandung tema besar Timelapse,” kata David.
Kehadiran desainer asal Jepang, menurut David, untuk mentransfer pengetahuan kepada desainer lokal, seperti motif desain dan kemampuan dalam membangun perspektif ekonomi kreatif. “Harapannya para desainer lokal ini bisa belajar banyak hal dari desainer nasional dan internasional,” kata penyuka mi kikil ini.
“Melalui Artwear Carnival ini kami ingin menyampaikan pesan, bahwa fashion untuk semua. Pakaian sebenarnya bagian dari sesuatu yang harus kita tampilkan dengan layak,” kata dosen di Universitas PGRI Argopuro Jember ini. (red.ika)
0 Komentar